Entri yang Diunggulkan

Menghitung Upah Lembur

               Kadang masih ada yang bingung mengenai kewajiban pemberi kerja tentang upah lembur. Demikian juga karyawan tidak mengetahui t...

Kamis, 27 Oktober 2011

Keracunan Minuman

Sudah lama tidak memposting apapun di blog-ku ini, memulai dan membiasakan menulis memang membutuhkan konsistensi, semangat dan mengkhususkan waktu. Sebetulnya ada ide dan bahan yang ingin aku tuliskan, diantaranya tentang pungutan biaya pendidikan/sekolah, keracunan minuman, dan lain-lainnya. Informasi mengenai dugaan keracunan yang dialami oleh lebih dari 450 anak sekolah dan warga masyarakat, terjadi di awal bulan Oktober 2011. Tapi yaitu tadi memang menulis bagiku masih membutuhkan konsistensi, semangat dan mengkhususkan waktu. Peristiwa dugaan keracunan tersebut, indikasinya antara lain : pusing, mual, muntah-muntah dan bahkan ada yang diare. Sebagian besar memang menimpa anak-anak sekolah dasar yang hadir dalam acara : Pendidikan Bela Negara yang dikemas dengan berbagai pertunjukan atraksi kreativitas rekanan Kodim 072 Bantul yang berkeliling sesuai jadwal dari satu wilayah kecamatan ke kecamatan lainnya di Bantul. Dugaan yang berkembang di kalangan guru sekolah dasar dan juga para petugas yang menangani pasien adalah sebagian besar terduga keracunan karena sempat minum minuman "cola_cola" yang berwarna biru. Semua masih dugaan bisa iya bisa juga tidak. Sebagian besar pasien terduga keracunan baru mengalami gejala keracunan setelah 2-3 hari setelah meminumnya.
Kami selaku wakil dari masyarakat melakukan sidak ke beberapa lokasi di Bantul, antara lain : ke Sedayu, Puskesmas Pundong, SD Panjangrejo I, serta puskesmas Imogiri. Setelah terkumpul berbagai informasi dari lapangan, kemudian berinisiatif mengundang Kepala Dinas Kesehatan Bantul dan Komandan KODIM 0729 Bantul untuk berkoordinasi untuk mendapatkan informasi mengenai kronologis kejadian, kemudian apa saja yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait sebagai bentuk tanggung jawab bersama atas peristiwa tersebut, termasuk follow up dari peristiwa ini apasaja.
Penjelasan disampaikan secara rinci oleh Komandan Kodim 0729 Bantul mengenai latar belakang dilaksanakannya pendidikan bela negara, kemudian pelaksana teknis dilaksanakan oleh Tim yang ternyata adalah rekanan (jadi bukan dari kodim), termasuk penjelasan mengenai siapa yang membawa minuman yang terduga sebagai penyebab keracunan, kemudian penanganan dan koordinasi yang telah dilakukan oleh Kodim dengan puskesmas di berbagai kecamatan, Dinas Pendidikan serta Dinkes Bantul. Penjelasan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan antara lain : penjelasan secara medis mengenai kemungkinan penyebab keracunan, gejala yang dialami oleh pasien, penanganan di tingkat puskesmas dan sebagian kecil yang terpaksa rawat inap di puskesmas ataupun di RSUD Panembahan Senopati.
Dialog berjalan secara serius mengenai : kronologis, unsur penyebab keracunan dan kerjasama antara Kodim dan Dinkes, Penanganan pasien, pengambilan sampling minuman terduga penyebab keracunan, sampling muntahan, BAB pasien, gratis tidaknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas dan RSUD, serta hasil uji lab terhadap sampling yang telah diambil.
Pasien memang kemudian dibebaskan dari biaya karena dinyatakan oleh dinas sebagai kejadian luar biasa, mengenai sampling minuman dan lainnya masih menunggu hasil uji Lab BPOM.
Kesimpulan dan saran :
pertama, prinsip hati-hati ternyata masih diperlukan, hati-hati bagi yang menjajakan minuman, korban 450 anak-anak adalah jumlah yang banyak, untungnya sebagian besar rawat jalan dan sudah boleh pulang, kami menekankan kepada dinas untuk para korban harus terus dipantau perkembangan kesehatannya. Bagi para siswa (konsumen) hati-hati atau waspada terhadap apa yang dimakan/minumnya coba dilihat labelnya jika ada kapan kadaluwarsanya, komposisinya apa saja tentu yang tidak kalah penting adalah adakah logo halal MUI-nya.
kedua, masyarakat masih bertanda tanya besar sebetulnya apa yang menjadi penyebabnya, Dinas Kesehatan harus transparan dan memberikan release media terhadap hasil uji sampling di Lab BPOM. Kita tunggu bersama apa hasilnya. Akhir oktober kita tunggu bersama releasenya Dinkes.
ketiga, perlu juga ada pengaturan baik itu perbup atau minimal surat edaran Kepala Dinas Pendidikan mengenai anjuran pola hidup bersih serta pengawasan jajanan makanan dan minuman yang dijual disekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar