Entri yang Diunggulkan

Menghitung Upah Lembur

               Kadang masih ada yang bingung mengenai kewajiban pemberi kerja tentang upah lembur. Demikian juga karyawan tidak mengetahui t...

Senin, 25 April 2011

"idola" justin beiber.......

Ribuan bahkan puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu remaja kita sebegitu mengidolakan Justin Beiber...Pertanyaan yang mungkin muncul adalah 'mengapa remaja kita sebegitu mengidolakan JB?' Apakah karena 'ketampanannya atau karena lirik lagunya yang sebegitu mudah dinikmati?'
Di antara para remaja yang nonton konser JB ada yang sampai merelakan merogoh koceknya dalam-dalam, mengambil uang tabungannya yang dia siapkan untuk melanjutkan studinya.
Mungkin kita para orang tua ikut andil di dalam pilihan anak remaja kita sebegitu mengidolakan JB. Pernahkah kita menyampaikan pemahaman kepada anak remaja kita, bahwa ada yang lebih layak diidolakan, lebih segalanya untuk diidolakan. Atau jangan-jangan kita bahkan ikut latah menunjukkan kekaguman kepada JB yang kemudian diikuti oleh anak remaja kita.
Tidaklah salah jika kita belajar dari pengalaman sukses orang lain, tetapi kemudian jika sampai melakukan hal-hal yang berlebihan atau dibilang 'tidak masuk akal' di dalam mengidolakan JB tentu semoga tidak terjadi pada remaja kita. Yang harus ditanamkan dan ditumbuhkan adalah kesadaran bagaimana membina diri sendiri untuk bisa meniti kesuksesan di dalam hidup. Jangan seolah-olah ketika seseorang sudah menjadikan tokoh tertentu menjadi idolanya maka ia juga sudah merasa sukses sebagaimana kesuksesan tokoh yang diidolakan.
Saatnya jadilah diri sendiri yang siap mencapai kesuksesan. Bolehlah banyak tokoh diidolakan, tapi jadikan mereka inspirasi di dalam meniti jalan sukses tersebut.Orang kadang hanya melihat apa yang terjadi hari ini. Akan lebih bermakna ketika kita melihat seorang tokoh maka kita ikuti alur perjalanannya sehingga ia bisa mencapai puncak kesuksesannya hari ini. Ini penting untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kesuksesan tidaklah didapati dengan tiba-tiba, semua ada prosesnya. Sering orang melihat saat suksesnya saja, namun bagaimana kepedihan, keletihan, kerja keras di dalam proses meniti sukses tak banyak dilirik orang. Akibatnya banyak orang ingin sukses dengan cara instan. Setiap yang besar tumbuh dari yang kecil. Setiap yang sukses pernah juga mengalami kegagalan. Belajar bagaimana bangkit dari kegagalan, semangat tidak pernah berputus asa itulah yang selalu harus di tauladani. Andaikan kita pada saat bayi berlatih merangkak, berdiri, berjalan namun pada saat belajar merangkak, berdiri, berjalan kemudian terjatuh dan kita melakukannya lagi mungkin kita tidak akan bisa berjalan seperti sekarang. Kesuksesan kita bisa berjalan membutuhkan waktu, membutuhkan latihan, banyak mengalami kegagalan dalam latihan.
Mari kita sebagai orang tua, saatnya memberikan informasi tentang tokoh-tokoh yang lain yang lebih berbobot dari JB untuk dijadikan idola dan tauladan.....

2 komentar:

  1. luar biasa artikel'a mas, sya snang dengn yg ini. memang bnar mas, saat'a kita jd diri sndri. :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah, mensyukuri apa yang ada pada diri sendiri yang telah dikaruniakan oleh-Nya, meningkatkan diri dengan mengaca pada sesama muslim yang lain, salam kenal...

    BalasHapus