Tulisan adalah kuncinya ilmu. Merekam apa yang kita ucapkan adalah pekerjaan yang sangat jarang kita lakukan. Untuk melihat dan mendengar apa yang telah kita ucapkan kadang butuh bantuan orang lain untuk mengingatnya. Media memiliki peran yang sangat besar di dalam mengabadikan rekaman pembicaraan kita dalam tema-tema tertentu yang berkembang pada saat peliputan. Dengan rekaman atau klipping berita media kita juga akan teringat dengan berbagai hal tentang apa yang menjadi topik pembahasan di waktu-waktu yang lalu. Bahkan kadang juga sangat bermanfaat ketika kita akan mengikuti suatu tema tertentu yang berkembang pada saat itu, jika itu merupakan sebuah problem atau permasalahan maka kita akan memahami apa latar belakang yang menjadi sebab kejadian tersebut, bagaimana perkembangan kasusnya, siapa saja aktornya, bagaimana pihak-pihak yang berkepentingan di dalam problem itu menyampaikan penjelasan sampai dengan ending dari peristiwa itu seperti apa. Memang tulisan media tak luput dari subyektifitas pewarta, walaupun sesungguhnya setiap media dituntut untuk melakukan penulisan secara obyektif. Namun yang namanya sudut pandang pewarta bisa jadi tidak sepenuhnya menggambarkan apa yang terjadi. Tapi lagi-lagi ini bisa menjembatani untuk mengantarkan kita pada bagaimana mengingat lagi peristiwa-peristiwa di masa lalu.
Sekalipun kita diangugerahi oleh Alloh SWT, dua tangan, dua telinga dan dua mata, namun ternyata menggunakannya untuk lebih banyak menulis, mendengar dan melihat serta memperhatikan masih belum sepenuhnya bisa dilakukan. Maka melihat mendengar dan menuliskannya lagi dari informasi media menjadi bagian penting di dalam kita mengintrospeksi diri tentang apa yang telah kita sampaikan melalui mulut kita, bagaiamana orang lain menangkap pesan kita dan bagaimana peristiwa yang terjadi keberlanjutannya....
Berikut adalah link-link komentar di media yang saya coba buka-buka ulang......
